Hasil Kejuaraan Nasional Piala Bergilir Menko Polhukam RI-I
Saturday, September 26, 2015
1
comments
Oss!
Kyokushin Pemula - Hasil Kejuaraan Nasional Piala Bergilir Menko Polhukam RI-I
Kejuaraan tingkat nasional adalah kejuaraan yang dinanti-nanti oleh setiap praktisi beladiri kyokushin, terutama jika bertajuk open turnamen yang artinya peserta tidak hanya berasal dari perguruan yang menyelenggarakan tetapi juga dari perguruan lain yang ingin ikut berpartisipasi. Kejurnas tahun ini diadakan di Surabaya pada tanggal 3 Mei 2015 lalu. Banyak sekali kejadian yang menarik. Berikut ini ulasannya.
Tahun ini, PMK Kyokushin menyelenggarakan kejuaraan tingkat nasional dengan tajuk: "Kejuaraan Nasional Piala Bergilir Menko Polhukam RI-I". Kejuaraan ini bersifat open dan diikuti oleh Kyokushin Kala Hitam, Gojo Ryu Assosiation, dan tentunya penyelenggara yaitu Kyokushin PMK.
Pertandingan ini dimeriahkan oleh 3 perguruan yaitu, PMK Kyokushin sebagai tuan rumah, GOJO RYU Association, dan Kala Hitam dan diikuti oleh 63 peserta yang terdiri dari:
- Kumite Dewasa Putra > 71 Kg : 14 peserta
- Kumite Dewasa Putra 61-71 Kg : 29 peserta
- Kumite Dewasa Putri 10 peserta
- Kumite Remaja Putra 6 peserta
- Kumite Yunior Putra 4 peserta
Pertandingan kali ini diadakan di GOR CLS yang sering dipakai untuk pertandingan basket. Ruangannya dingin dan banyak ventilasinya. bagi penonton yang ingin masuk pun tidak ditarik biaya sama sekali. Terlihat parkiran mobil berjejer di sepanjang jalan masuk dan jalan raya menuju GOR CLS.
Pertandingan sempat molor karena menunggu para pejabat. Hal ini sangat disayangkan karena ketika Shihan Nardi T. Nirwanto S.A, pendiri PMK Kyokushin sekaligus pendiri aliran Kyokushin pertama di Indonesia masih hidup, beliau selalu tepat waktu dan tidak pernah menunggu pejabat yang diundang, ketika prosesi berdoa, mengheningkan cipta, dan menyanyikan lagu indonesia raya, pintu akan ditutup dan tidak akan dibuka walaupun ada pejabat yang datang. Setelah selesai, baru pintu akan dibuka kembali. Proses menunggu pejabat ini memundurkan waktu pertandingan sehingga baru berakhir pada pukul 5, belum termasuk pembagian piala dan foto-foto.
Ada kejadian yang menarik di kejurnas kali ini. yaitu terlihatnya sosok petinju profesional indonesia kelas dunia yang mempertahankan gelarnya selama belasan tahun. Beliau adalah Chris John, yang memiliki nama panggung Chris Dragon John, yang memiliki tato besar bergambar naga di punggungnya. Kyokushinpemula pernah mengulas tentang beliau pada artikel xxxxxxxx. Chris John terlihat selalu melayani orang-orang yang minta berfoto dengannya dengan ramah.
Pertandingan berlangsung seru, banyak sekali KO yang terjadi sekaligus menandakan para peserta terlah melatih diri dengan baik dan bertanding dengan senjata yang telah terasah. Tetapi dalam pertandingan ini ada beberapa kali insiden yang pertama adalah masih sering terjadinya reflek memukul ke arah kepala lawan. Sangat disayangkan karena pada tingkatan yang semakin tinggi reflek seperti ini seharusnya tidak terjadi. Kecuali peserta aktif pada olahraga semacam tinju atau thai boxing yang menyebabkan reflek memukul ke arah kepala sering muncul. Tetapi walaupun begitu, tetap pada pertandingan tidak diperkenankan memukul kepala dengan alasan apapun.
Insiden kedua adalah terjadinya beberapa kali protes oleh beberapa peserta. Yang paling heboh adalah ketika pertandingan pada kelas Dewasa Putra antara Sandy Sudibyo melawan Fadjar Haryo. Para suporter yang mendukung Fadjar Haryo terlihat dominan dan meneriakkan 'boo' kepada Sandy Sudibyo hingga pertandingan berikutnya ketika Sandy Sudibyo melawan Gunawan Wijaya, suatu hal yang sebenarnya kurang baik, tetapi mengingat ini adalah pertandingan yang ditonton untuk umum, maka tindakan suporter tersebut mungkin masih bisa dimaklumi.
Kehebohan dari protes yang dilakukan, tetap terbawa hingga ke luar matras dan memakan waktu cukup lama. Tetapi kurang jelas bagaimana akhirnya karena pertandingan tetap berlangsung. Protes yang lain juga terjadi ketika salah seorang karateka memukul kepala dari karateka lain hingga cukup parah. Wasit mendiskualifikasikan karateka yang memukul kepala tersebut, dan akhirnya karateka tersebut protes dan menjelaskan bahwa sebenarnya dia yang terkena pukulan dan seikennya tidak sengaja mengenai kepala lawan.
Pada beberapa pertandingan, terlihat sekali bahwa ada beberapa peserta yang tidak siap sehingga tampil sangat buruk. Efek dari memaksakan diri seperti ini adalah ketika bertemu dengan lawan yang sangat bagus, dan lawan tersebut tidak menahan diri untuk melakukan kumite full 100 persen. Dampaknya bisa ke mental karateka pemula ini, bisa jadi dia kapok dan meninggalkan beladiri ini, atau malah termotivasi dan ingin berlatih lebih giat untuk mengalahkan lawannya itu tersebut. Semoga saja pilihan yang kedua.
Demikianlah ulasan pertandingan kali ini, selamat bagi para juara atas prestasinya.
Oss!
Artikel Terkait
Kyokushin Pemula - Hasil Kejuaraan Nasional Piala Bergilir Menko Polhukam RI-I
Kejuaraan tingkat nasional adalah kejuaraan yang dinanti-nanti oleh setiap praktisi beladiri kyokushin, terutama jika bertajuk open turnamen yang artinya peserta tidak hanya berasal dari perguruan yang menyelenggarakan tetapi juga dari perguruan lain yang ingin ikut berpartisipasi. Kejurnas tahun ini diadakan di Surabaya pada tanggal 3 Mei 2015 lalu. Banyak sekali kejadian yang menarik. Berikut ini ulasannya.
Kejuaraan nasional Piala Bergilir Menko Polhukam RI-I. Tampak meja arbiter, juri, dan papan background even ini. |
Tahun ini, PMK Kyokushin menyelenggarakan kejuaraan tingkat nasional dengan tajuk: "Kejuaraan Nasional Piala Bergilir Menko Polhukam RI-I". Kejuaraan ini bersifat open dan diikuti oleh Kyokushin Kala Hitam, Gojo Ryu Assosiation, dan tentunya penyelenggara yaitu Kyokushin PMK.
Pertandingan ini dimeriahkan oleh 3 perguruan yaitu, PMK Kyokushin sebagai tuan rumah, GOJO RYU Association, dan Kala Hitam dan diikuti oleh 63 peserta yang terdiri dari:
- Kumite Dewasa Putra > 71 Kg : 14 peserta
- Kumite Dewasa Putra 61-71 Kg : 29 peserta
- Kumite Dewasa Putri 10 peserta
- Kumite Remaja Putra 6 peserta
- Kumite Yunior Putra 4 peserta
Pertandingan kali ini diadakan di GOR CLS yang sering dipakai untuk pertandingan basket. Ruangannya dingin dan banyak ventilasinya. bagi penonton yang ingin masuk pun tidak ditarik biaya sama sekali. Terlihat parkiran mobil berjejer di sepanjang jalan masuk dan jalan raya menuju GOR CLS.
Pertandingan antara Michelle Judijanto Melawan felicia Riyadi pada kelas Dewasa Putri yang dimenangkan oleh Michelle Judijanto. |
Pertandingan sempat molor karena menunggu para pejabat. Hal ini sangat disayangkan karena ketika Shihan Nardi T. Nirwanto S.A, pendiri PMK Kyokushin sekaligus pendiri aliran Kyokushin pertama di Indonesia masih hidup, beliau selalu tepat waktu dan tidak pernah menunggu pejabat yang diundang, ketika prosesi berdoa, mengheningkan cipta, dan menyanyikan lagu indonesia raya, pintu akan ditutup dan tidak akan dibuka walaupun ada pejabat yang datang. Setelah selesai, baru pintu akan dibuka kembali. Proses menunggu pejabat ini memundurkan waktu pertandingan sehingga baru berakhir pada pukul 5, belum termasuk pembagian piala dan foto-foto.
Pertandingan pada kelas Yunior Putra yang mengggunakan pelindung agar melindungi tubuh anak-anak sehingga tidak mengganggu proses tumbuh kembangnya. |
Salah satu momen pada saat pertandingan kumite pada kelas Remaja Putra. |
Pertandingan antara Caprina Wijayanti dari PMK Kyokushin melawan Ruth Diana Siregar dari Kala Hitam pada kelas Dewasa Putri. |
Ada kejadian yang menarik di kejurnas kali ini. yaitu terlihatnya sosok petinju profesional indonesia kelas dunia yang mempertahankan gelarnya selama belasan tahun. Beliau adalah Chris John, yang memiliki nama panggung Chris Dragon John, yang memiliki tato besar bergambar naga di punggungnya. Kyokushinpemula pernah mengulas tentang beliau pada artikel xxxxxxxx. Chris John terlihat selalu melayani orang-orang yang minta berfoto dengannya dengan ramah.
Bisakah anda melihat Chris John di atas? beliau sedang melayani para fans untuk berfoto. |
Pertandingan berlangsung seru, banyak sekali KO yang terjadi sekaligus menandakan para peserta terlah melatih diri dengan baik dan bertanding dengan senjata yang telah terasah. Tetapi dalam pertandingan ini ada beberapa kali insiden yang pertama adalah masih sering terjadinya reflek memukul ke arah kepala lawan. Sangat disayangkan karena pada tingkatan yang semakin tinggi reflek seperti ini seharusnya tidak terjadi. Kecuali peserta aktif pada olahraga semacam tinju atau thai boxing yang menyebabkan reflek memukul ke arah kepala sering muncul. Tetapi walaupun begitu, tetap pada pertandingan tidak diperkenankan memukul kepala dengan alasan apapun.
Sempat terjadi beberapa insiden yang mengakibatkan peserta mengalami luka cukup parah. Hal ini bisa jadi merapakan konsekuensi yang hrus dibayar dari peserta yang kehilangan konsentrasi. |
Insiden kedua adalah terjadinya beberapa kali protes oleh beberapa peserta. Yang paling heboh adalah ketika pertandingan pada kelas Dewasa Putra antara Sandy Sudibyo melawan Fadjar Haryo. Para suporter yang mendukung Fadjar Haryo terlihat dominan dan meneriakkan 'boo' kepada Sandy Sudibyo hingga pertandingan berikutnya ketika Sandy Sudibyo melawan Gunawan Wijaya, suatu hal yang sebenarnya kurang baik, tetapi mengingat ini adalah pertandingan yang ditonton untuk umum, maka tindakan suporter tersebut mungkin masih bisa dimaklumi.
Pertandingan antara Sandy Sudibyo melawan Fajar Harjo pada kelas Bebas Dewasa Putra |
Kehebohan dari protes yang dilakukan, tetap terbawa hingga ke luar matras dan memakan waktu cukup lama. Tetapi kurang jelas bagaimana akhirnya karena pertandingan tetap berlangsung. Protes yang lain juga terjadi ketika salah seorang karateka memukul kepala dari karateka lain hingga cukup parah. Wasit mendiskualifikasikan karateka yang memukul kepala tersebut, dan akhirnya karateka tersebut protes dan menjelaskan bahwa sebenarnya dia yang terkena pukulan dan seikennya tidak sengaja mengenai kepala lawan.
Pertandingan yang seru antara Michelle Judijanto melawan Caprina Wijayanti pada kelas Dewasa Putri. |
Peserta kumite Michelle Judijanto yang sempat mengalami pendarahan terbuka pada pelipisnya dan sedang dirawat oleh tim medis panitia. |
Pada beberapa pertandingan, terlihat sekali bahwa ada beberapa peserta yang tidak siap sehingga tampil sangat buruk. Efek dari memaksakan diri seperti ini adalah ketika bertemu dengan lawan yang sangat bagus, dan lawan tersebut tidak menahan diri untuk melakukan kumite full 100 persen. Dampaknya bisa ke mental karateka pemula ini, bisa jadi dia kapok dan meninggalkan beladiri ini, atau malah termotivasi dan ingin berlatih lebih giat untuk mengalahkan lawannya itu tersebut. Semoga saja pilihan yang kedua.
Demikianlah ulasan pertandingan kali ini, selamat bagi para juara atas prestasinya.
Oss!
Artikel Terkait
Baca Selengkapnya ....