Mawashi Gedan Geri Tendangan Melumpuhkan Kyokushin

Posted by Syauqi Saturday, January 25, 2014 0 comments
Oss!

Kyokushin Pemula - Mawashi Gedan Geri Tendangan Melumpuhkan Kyokushin

Mawashi Gedan Geri adalah tendangan sapuan pada kyokushin. Kemampuannya membuat pincang lawan cukup ditakuti di dunia kyokushin. Bahkan pernah ada seorang kyokushin hanya dengan bermodalkan tendangan ini, ditambah seiken chudan cuki, atau pukulan lurus, pernah menjuarai event berskala nasional. Namun sayang, kebanyakan praktisi melakukan mawashi gedan geri dengan cara yang salah sehingga tidak menyakitkan. Bagaimana cara melakukan mawashi gedan geri yang menyakitkan? Mengapa tendangan ini bisa menjadi sangat vital? Apa dampak dari tendangan ini sehingga bisa melumpuhkan? Bagaimana melatihnya secara benar? Berikut ini ulasannya.

Tendangan yang bisa melumpuhkan lawan dan membuat pincang untuk beberapa waktu

Mawashi artinya melingkar, gedan artinya bawah, sedangkan geri artinya tendangan. Mawashi gedan geri adalah tendangan melingkar ke arah bawah. Berbeda dengan tendangan Mawashi Geri , atau Mae Geri yang lebih ke arah kecepatan dan sentakan ke tubuh lawan, tendangan ini lebih ke arah tendangan berat, atau dengan kata lain, yaitu mendorong dan tidak ditarik kembali.

Berikut ini video tentang bagaimana sakit dan efektifnya mawashi gedan geri, yang ditunjukkan oleh Kazumi Hajime melawan Gary O'Neil yang gesit dan teknik tendangan yang bagus, dan Glaube Feitosa ketika masih muda yang beringas. Terlihat mawashi gedan geri bertubi-tubi dari dalam dan luar.


Rahasia tendangan mawashi gedan geri adalah pemindahan berat badan. Karena tendangan ini tendangan mendorong, maka semakin banyak berat badan yang dibawah pada tendangan, semakin menyakitkan pula tendangan ini.

Pemindahan Berat Badan

Ketika tendangan sentakan / snapping, maka bagian tubuh yang menyentak, hanya sebagian kecil, contohnya pada mawashi geri, bagian yang bergerak menyentak hanyalah lutut kebawah, sedangkan bagian tubuh lain hanya diam. Namun untuk tendangan mendorong, badan akan mengikuti seluruhnya. Jadi ketika kaki kanan dari arah belakang mengayun ke depan, sebenarnya sendi panggul kaki kanan tidak perlu berputar, bahkan persendian pangkal kedua kaki tersebut tetap tidak perlu bergerak, hanya saja, tumpuan kaki kiri yang berputar. Hal ini dilakukan dengan sedikit dorongan ke depan. Sehingga target akan menerima laju pergerakan dan tekanan dari tendangan yang berbobot besar.

Dengan laju tendangan yang disertai bobot seluruh berat badan, tendangan ini bisa dimisalkan sebuah truk penuh muatan yang ada pada jalan miring yang ganjal ban-nya dilepas. Laju truk akan dimulai dengan sangat lambat, tapi ketika sudah mencapai kecepatan tertentu, akan sangat sulit untuk menghentikannya. Jika seseorang di depannya mencoba menahan dengan badannya, maka akan terlontar.

Pada permisalan diatas, tendangan cepat yang menggunakan sentakan seperti mawashi geri, setara jika dimisalkan sebuah sepeda kayuh yang mulai dikayuh. Lajunya akan langsung cepat tapi masih relatif mudah dihentikan. Misalkan di tes dengan ditabrak ke sepeda motor, sepeda akan langsung terhentikan. Itu ilustrasi yang menggambarkan efek dari penggunaan berat badan pada tendangan. Berat badan bisa juga dipakai pada pukulan, tapi akan dibahas pada blog ini di lain kesempatan.

Untuk melatih pemindahan berat badan, cobalah lakukan dengan target yang dipegangi rekan kita. Jika benar, maka tendangan ini akan menimbulkan suara yang jauh lebih pelan daripada mawashi geri, tapi tubuh rekan kita akan tergeser ke samping akibat terkena dampaknya.

Untuk daya dorong terbaik, jangan gunakan sune bagian bawah. Cobalah gunakan sune bagian atas karena dapat membuat laju daya dorong lebih berbobot karena semakin dekat dengan lutut.

Anatomi Kaki Manusia

Kenapa tendangan mawashi gedan geri ini mengarah ke paha? Untuk lebih jelasnya kita perlu bahas sedikit tentang anatomi kaki manusia sehingga kita mengerti kenapa tendangan ke arah paha ini bisa sangat menyakitkan bahkan membuat pincang berhari-hari.

Untuk memperjelas bahasan ini, kita bagi kaki manusia menjadi pinggul, paha, dan kaki bawah, atau area lutut kebawah. Seluruh bagian itu terhubung oleh sendi yang kuat, Dari panggul ke tulang paha, dari tulang paha ke tulang kaki bawah, dan dari kaki bawah berpijak ke tanah.

Kembali kita gunakan ilustrasi, kita coba ambil tongkat pramuka, kemudian berdiri dan memegang ujung tongkat tersebut di bagian atas, dan membiarkan sisanya menggantung ke bawah. Mintalah teman kita untuk menendang tongkat tersebut sampai patah. Hal ini akan sulit dilakukan, alasannya karena salah satu ujung tongkat itu melayang sehingga tenaga tendangan tidak akan bisa merusak tongkat secara maksimal.

Sekarang coba sandarkan tongkat tersebut ke tembok dengan sudut miring 45 derajat sehingga ujung yang satu bertumpu pada lantai, dan ujung satunya bertumpu pada tembok. Minta teman kita tadi mengulangi menendangnya hingga patah. Jangan lupa untuk sedikit mengubah arah tendangan supaya agak miring ke bawah sehingga lintasannya bisa memotong tongkat tersebut. Apa yang terjadi? tongkat akan sangat mudah patah, karena kedua ujung tongkat sama-sama tertahan dan tenaga tendangan bisa diserap seluruhnya oleh tongkat. Patah dan tidaknya tongkat pada contoh ini menandakan tingkat kerusakan yang ditimbulkan.

Analogi ini sangat mirip dengan pembagian anatomi di atas. Tulang paha bagian atas bertumpu pada tulang panggul sedangkan bagian bawahnya bertumpu pada persendian lutut. Hal ini menjadikan posisi tulang paha mirip seperti tongkat yang disandarkan pada tembok tadi. Silahkan dibayangkan sendiri bagaimana jika power dan ayunan tendangan ini masuk telak ke paha kita.

Bagian kaki yang dipukulkan pada tendangan ini adalah sune, yaitu tulang kering. Tapi hati-hati ketika lawan juga menggunakan mawashi gedan geri dan terjadi benturan sune. Yang terjadi adalah sune terkuatlah yang menang, sedangkan yang kalah bisa cedera. Cedera terparah adalah patahnya sunenya. Anda tidak akan mau beradu sune dengan lawan, sangat tidak disarankan.

Penangkal Mawashi Gedan

Tendangan ini sangat menyakitkan, tapi bukan berarti tidak bisa dilawan atau dikurangi. Berikut ini caranya:

1. Memposisikan tulang paha agar melayang dengan cara menekuk lutut dan membiarkannya melayang sehingga tulang paha atas tetap menyambung pada tulang panggul, dan paha bawah tidak bertumpu pada apapun. Contoh ini banyak kita temui pada praktisi kyokushin di Jepang. Cukup banyak videonya yang bisa kita lihat di youtube.

2. Menggunakan prinsip pegas. Ketika kita sudah dlam posisi terlambat untuk menghindar mundur, maka cara ini bisa dipakai, yaitu dengan memutar tubuh searah dengan tendangan sehingga power akan teredam oleh persendian yang membentuk semacam pegas pada posisi ini. Misalkan tendangan dilakukan oleh kaki kanan lawan, maka kita menghadap kanan, sehingga yang terkena tendangan adalah bagian belakang paha kiri atau pantat. Tendangan di bagian ini tidak akan terlalu menyakitkan karena persendian dari pergelangan kaki akan ikut meredam.

3. Menggagalkan tendangan. Semua tendangan akan menyakitkan jika sudah mencapai target, tapi bila digagalkan sebelum itu, maka tendangan itu akan sia-sia. Untuk menggaggalkan tendangan mawashi gedan geri, cukup dengan menahan tendangannya sebelum tendangan itu mulai meluncur. Bagaimana kita menghentikan truk? Jawabannya dengan truk juga. Kita misalkan tendangan lawan dilakukan dengan kaki kanan, maka kita cukup mendorong paha lawan dengan lutut kita. Bukan dengan power, tapi hanya sekedar menghambat laju tendangan. Kemungkinan buruknya, yaitu jika bobot tendangan lawan besar, kita akan sedikit bergeser ke kanan kita. tapi kaki kita tetap aman. Hal ini bisa dilakukan jika gerakan lawan cukup mudah dibaca.

Variasi Tendangan

Walaupun daya terbaik berada pada kaki belakang, tapi bukan berarti kaki harus menghindari sapuan dengan kaki depan. Kaki depan dapat dimanfaatkan untuk mengagetkan lawan dengan cara menendang bagian dalam kaki. Tapi pastikan agar arah tendangan horizontal atau memotong paha, karena jika tidak, tendangan ini rawan berakhir di kemaluan lawan dan berujung diskualifikasi dalam pertandingan.

Tendangan mawashi gedan geri tidak hanya dilakukan pada paha depan lawan, tapi bisa juga pada paha belakangnya. Tetap lakukan tendangan ini dari arah depan lawan untuk efek kaget. Tapi variasi ini juga bisa digunakan pada kaki belakang lawan ketika mencounter tendangan. Misalkan lawan melakukan mawashi geri kiri, maka kita lakukan mawashi gedan geri dengan kaki kanan untuk menendang kaki kanannya yang dibuat bertumpu.

Salah satu fungsi sapuan pada Mawashi Gedan Geri ketika digunakan untuk counter attack

Variasi lain, yaitu sapuan dengan menggunakan teisoku pada kaki belakang lawan untuk menjatuhkannya. tendangan ini bertujuan untuk menjatuhkan.

Berikut ini ada video yang menunjukkan bahwa sapuan ini sangat efektif dan dapat digunakan untuk banyak varian yang didemonstrasikan oleh Akiyoshi Matsui:



Latihan mawashi gedan ini akan sangat bagus jika dilatih pada pohon pisang karena teksturnya yang empuk. Sebagai latihan, cobalah robohkan pohon pisang tersebut jika mampu.

Kelemahan tendangan ini adalah hanya efektif dilakukan pada jarak pendek, sedangkan untuk mencapai jarak tendangnya, terkadang cukup susah.

Kesimpulan

Prinsip dari mawashi gedan ini adalah untuk membuat lawan pincang. Padahal hampir semua serangan di kyokushin hanya bisa dilakukan ketika kaki kuat berpijak.

Oss!

Artikel Terkait
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mawashi Gedan Geri Tendangan Melumpuhkan Kyokushin
Ditulis oleh Syauqi
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://kyokushinpemula.blogspot.com/2014/01/mawashi-gedan-geri-tendangan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Bloglog

Histats counter code

Visit Syauqi at Ping.sg